Triagus Blog

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Terima kasih telah mengunjungi Blog saya ini. Silahkan memanfaatkan informasi yang tersedia. Saya juga menawarkan produk-produk kesehatan dari K-Link dan Anda juga bisa bergabung (join) untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

 
Keluargaku
Istri : Hudiyanti. Anak-anak : Afifa Nahda Rafanda (07-07-1999), Muhammad Zhafran Aqila (03-06-2002) & Muhammad Zhillan Abiyyu (28-01-2005)
K-Link
Bersama K-Link, Anda akan memperoleh : Kesehatan, Uang & Waktu
Apakah Budaya Kerja Itu?
Thursday, September 6, 2007
Oleh : M. Tri Agustiyadi, S. Komp, MM

Budaya adalah satu set nilai, penuntun, kepercayaan, pengertian, norma, falsafah, etika, dan cara berpikir. Budaya yang ada di suatu lingkungan, sangat besar pengaruhnya terhadap pembentukan pribadi yang berada di dalam lingkungan tersebut.

Setiap lingkungan tempat tinggal memiliki budaya yang dibuat oleh nenek moyang dan diturunkan secara turun temurun dari generasi ke generasi untuk dianut dan dilestarikan bersama. Perusahaan adalah sebuah lembaga yang terdiri dari banyak karyawan yang merupakan individu yang berasal dari latar belakang yang berbeda, yaitu lingkungan, agama, pendidikan, dan lain-lain. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa perusahaan terdiri dari individu dengan kultur bawaan yang berbeda-beda.

Pertanyaannya sekarang adalah, mampukah mereka yang beragam tadi bersama mencapai satu tujuan perusahaan dengan cara saling memahami, membantu, dan mengerti satu sama lain? Dengan cara yang tepat, jawabannya pasti bisa.

Perusahaan seperti juga halnya lingkungan tempat tinggal pasti memiliki budaya yang dirumuskan oleh para pendiri dan top management perusahaan dan dianut oleh setiap komponen perusahaan. Untuk mencapai maksud dan tujuan yang menjadi obsesi dalam visi perusahaan, maka disusunlah budaya kerja perusahaan sebagai pedoman perilaku bagi jajaran manajemen dan staff.

Budaya kerja perusahaan dapat didefinisikan sebagai ”Nilai-nilai pokok yang menjadi inti dari falsafah bekerja dalam organisasi, yang membimbing seluruh karyawan dalam bekerja, sehingga perusahaan akan mencapai sukses dalam usahanya”. Kalau dalam definisi yang lebih sederhana adalah ”Begitulah cara kami bekerja di sini”. Sehingga sejak hari pertama karyawan baru masuk untuk bekerja, nilai-nilai yang membentuk falsafah organisasi seharusnya sudah menjadi “makanan” sehari-hari.

Keahlian, kreativitas, kecerdasan maupun motivasi yang tinggi dari karyawan memang merupakan unsur kredibilitas yang harus dimiliki oleh karyawan agar perusahaan dapat mencapai sukses. Namun unsur-unsur tadi menjadi belum maksimal manfaatnya bila setiap karyawan belum memiliki satu budaya yang sama. Satu budaya yang sama maksudnya adalah sebuah pola pikir yang membuat mereka memiliki persepsi yang sama tentang nilai, dan kepercayaan yang dapat membantu mereka untuk memahami tentang bagaimana seharusnya berperilaku kerja pada perusahaan dimana mereka bekerja sekarang.

Budaya kerja perusahaan dapat membantu perusahaan mencapai sukses. Untuk dapat memanfaatkan budaya kerja perusahaan dengan maksimal, maka perusahaan perlu menanamkan nilai-nilai yang sama pada setiap karyawannya. Kebersamaan dalam menganut budaya atau nilai-nilai yang sama menciptakan rasa kesatuan dan percaya dari masing-masing karyawan. Bila hal ini telah terjadi, maka akan tercipta lingkungan kerja yang baik dan sehat. Lingkungan seperti ini dapat membangun kreativitas dan komitmen yang tinggi dari para karyawan sehingga pada akhirnya mereka mampu mengakomodasi perubahan dalam perusahaan ke arah yang positif.

Pada umumnya perusahaan-perusahaan dunia yang sukses adalah perusahaan yang memiliki budaya kerja yang kuat. Terlepas dari nilai-nilai positif dan luhur yang terkandung dalam budaya yang berlaku, maksud budaya kerja yang kuat adalah seluruh komponen perusahaan mengamalkan nilai atau norma yang telah ditetapkan bersama sebagai sebuah budaya dengan komitmen yang tinggi, tanpa terkecuali.

Namun ketiadaan kata atau kalimat yang menegaskan mengenai budaya yang dianut perusahaan, menyulitkan para karyawan memahami budaya kerja perusahaan. Untuk itu perlu adanya sebuah pernyataan yang merupakan manifestasi dari budaya kerja perusahaan yang mengungkapkan secara garis besar dalam pengertian spesifik mengenai tujuan perusahaan, dan cara-cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Pengungkapan budaya kerja perusahaan ke dalam sebuah pernyataan dapat dilakukan melalui perumusan pernyataan dan selaras dengan visi dan misi perusahaan. Hanya dengan kalimat singkat, pernyataan visi dan misi dapat menyiratkan nilai, etika, prinsip, tujuan, dan strategi perusahaan. Menuliskan pernyataan visi dan misi perusahaan adalah cara yang paling efektif untuk memastikan bahwa semua karyawan dapat memahami budaya kerja perusahaan dan mengimplementasikannya ke dalam usaha-usaha pencapaian tujuan perusahaan.

Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh pakar Harvard Business School, yaitu Prof. DR. John Kottler dan Prof. DR. Janes Heskett, ternyata terdapat korelasi positif di antara penerapan budaya kerja perusahaan dengan prestasi bisnis yang dicapai oleh perusahaan dalam jangka waktu yang cukup panjang.

Hal ini menunjukkan bahwa budaya kerja perusahaan memiliki peranan penting dalam membangun prestasi dan produktivitas kerja para karyawan sehingga mengarahkan perusahaan kepada keberhasilan.

Ada empat hal yang harus kita camkan mengenai budaya kerja perusahaan, yaitu :
1. Sadar atau tidak mengenai keberadaanya, semua organisasi memiliki budaya kerja perusahaan yang unik, namun berada di bawah kulit organisasi.
2. Sengaja atau tidak, budaya kerja perusahaan itu diciptakan dan dibentuk dari lima unsur, yaitu suasana industri atau bisnisnya sendiri’ nilai-nilai yang dipelihara’ pahlawan-pahlawan yang diteladani; upacara-upacara; dan jaringan komunikasi dalam perusahaan.
3. Kuat atau lemahnya budaya kerja perusahaan itu tergantung pada pemeliharaannya.
4. Karena dampaknya luas, budaya kerja perusahaan sangat menentukan apakah sebuah perusahaan dapat meraih sukses pada jangka panjang atau tidak.


Budaya dan Strategi Perusahaan

Budaya kerja perusahaan merupakan suatu kekuatan tidak terlihat yang mempengaruhi, baik pemikiran, pembicaraan, maupun tindakan dari manusia yang bekerja dalam organisasi. Oleh karena itu budaya kerja perusahaan dan strategi perusahaan dapat digambarkan sebagai saudara kembar.

Semakin mirip semakin baik. Mengapa? Karena strategi perusahaan adalah cara yang dipilih oleh perusahaan untuk membedakan produk dan jasanya dari saingannya, sehingga konsumen selalu memilihnya.

Strategi perusahaan hanyalah sebuah rencana, beberapa kalimat dan angka di atas kertas, lalu budaya kerja perusahaan mewujudkannya dalam pekerjaan karyawan sehari-hari. Apakah karyawan akan berusaha sekuatnya untuk menyelesaikan pekerjaan mereka dalam jumlah dan mutu yang selalu menuju pada titik kesempurnaan atau tidak, sangat dipengaruhi oleh pengamatan atau persepsi mereka tentang pekerjaan itu sendiri maupun tempat mereka bekerja.

Budaya kerja perusahaan yang akan mempengaruhi persepsi itu. Maka sebenarnya budaya kerja perusahaanlah yang mempengaruhi sikap dan tindakan mereka.


Budaya kerja perusahaan Merupakan Kunci Dari Strategi Jitu

Organisasi suatu perusahaan terdiri dari Struktur, Kebijakan dan Budaya kerja perusahaan. Pada Struktur dan Kebijakan adalah bagian yang cenderung lebih mudah dirubah seiring dengan perkembangan lingkungan usaha yang cepat berubah. Berbeda dengan Budaya kerja perusahaan yang ternyata sangatlah sulit untuk berubah.

Memasuki perusahaan apa saja hal pertama yang kita hadapi, adalah budaya kerja perusahaan antara lain cara orang berpakaian, bagaimana mereka berbicara satu sama lain dan juga bagaimana kantor diatur. Namun ada pula sebagian perusahaan yang tidak pernah memikirkan tentang suatu budaya kerja perusahaan ternyata memiliki budaya kerja perusahaan yang kuat. Microsoft adalah contoh dalam hal ini.

MICROSOFT : “Jika perusahaan ini adalah mobil, ia tidak mempunyai spion belakang”, kata Mike Muray, Direktur SDM dan Administrasi Microsoft. Memandang dan merenungkan apa yang telah dicapai dimasa lampau bukanlah budaya Microsoft, melainkan sikap memandang kedepan dan jiwa wirausaha. Tampaknya merupakan hal yang ironis bahwa tidak ada usaha sadar untuk membentuk budaya ini. Dengan kebanyakan karyawan yang berumur 30-an, terdapat pengaruh generasi pada budaya kerja perusahaan. Oleh sebab itu Microsof menyerupai kampus tempat karyawan berpakaian sesuka mereka, saling menyapa dengan nama panggilan, dan merasa bebas untuk mengutarakan pikiran mereka. Setiap orang bekerja sangat giat untuk menghasilkan produk baru dan setiap karyawan dievaluasi setiap enam bulan untuk menentukan kenaikan gaji dan bonus. Tidak ada perusahaan lain yang memiliki staf jutawan dan miliader sebanyak Microsoft.

Apa yang terjadi saat perusahaan bertambah besar dan perlu menciptakan struktur yang lebih ketat?. Apa yang akan terjadi bila suatu perusahaan dengan budaya wirausaha bergabung dengan perusahaan yang berbudaya lebih birokratis dan hirarkis?. Dua perusahaan komputer raksasa pernah mengalami hal tersebut baru-baru ini :

IBM, APPLE DAN TALIGENT : IBM dan APPLE Computer mengalami kejutan budaya kerja perusahaan saat keduanya bergabung untuk mendirikan TALIGNET, perusahaan perangkat lunak yang bertujuan mengembangkan suatu system operasi untuk bersaing dengan MICROSOFT dan NEXT. Joe Gugliement Pemimpin eksekutif TALIGENT yang merupakan veteran suatu perusahaan yang sangat hirarkis. Rencana-rencana dikonsolidasikan keatas dan kemudian diturnkan kembali sebagai satu strategi global. APPLE adalah suatu kelompok individu otonom yang melakukan hal yang hebat dengan teknologi yang canggih. Sedang keputusan dibuat pada tingkat yang sangat rendah setiap saat.

Dalam situasi seperti ini, terlihat jelas bahwa Budaya kerja perusahaan dan Strategi saling mempengaruhi.

Labels:

posted by Agustiyadi @ 2:54:00 PM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
About Me

Name: Agustiyadi
Home: Jakarta, Jakarta, Indonesia
About Me:
See my complete profile
Previous Post
Archives
Links
Powered by

Free Blogger Templates

BLOGGER

© Triagus Blog Template by Isnaini Dot Com