Keluargaku |
Istri : Hudiyanti. Anak-anak : Afifa Nahda Rafanda (07-07-1999), Muhammad Zhafran Aqila (03-06-2002) & Muhammad Zhillan Abiyyu (28-01-2005) |
K-Link |
Bersama K-Link, Anda akan memperoleh : Kesehatan, Uang & Waktu |
|
Pentingnya Perencanaan Keuangan Keluarga |
Monday, September 3, 2007 |
oleh : M. Tri Agustiyadi, S.Komp, MM
Kita sering mendengar orang mengeluh karena tidak memiliki cukup uang untuk membeli barang atau jasa yang diinginkannya. Ada juga orang yang merasa heran karena penghasilan yang ia dapatkan setiap bulan ternyata selalu habis di pertengahan bulan karena pengeluarannya selalu lebih besar daripada penghasilannya.
Sebaliknya, ada juga orang yang mengalami kelebihan uang. Kelebihan uang, biasanya akan mendorong seseorang untuk semakin besar berbelanja dan mengeluarkan uang, sehingga kelebihan uang tersebut akan habis juga dan akhirnya mengalami defisit juga. Atau Andalah yang sering mengeluh karena juga merasakan hal yang demikian ?
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan penghasilan yang besar. Memang betul bahwa secara manusiawi, penghasilan besar biasanya akan mendorong seseorang untuk makin besar berbelanja. Tetapi, penghasilan besar tentu lebih baik daripada penghasilan yang lebih kecil. Masalahnya, tinggal bagaimana mengelolanya.
Mengapa Perencanaan Keuangan Harus Dilakukan? Membicarakan cara mengelola keuangan, berarti membicarakan mengenai perencanaan keuangan. Perencanaan Keuangan adalah proses merencanakan keuangan untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Pencapaian tujuan tersebut ada yang dalam bentuk menabung, melakukan investasi, melakukan budgeting, atau mengatur komposisi harta yang dimiliki saat ini.
Mungkin Anda bertanya, apa pentingnya melakukan perencanaan keuangan ? Bukankah sudah cukup kalau Anda sudah memiliki penghasilan dan harta yang besar jumlahnya? Dan selama ini Anda pun tidak punya masalah dengan uang dan tidak pernah merasa kekurangan uang.
Atau sebaliknya, mungkin Anda merasa bahwa penghasilan yang Anda miliki tidak mencukupi, sehingga Anda berpikir: “Apa lagi yang mau saya rencanakan ? Untuk makan sehari-hari saja sudah pas, apa lagi yang mau dihitung atau direncanakan?”
Jawaban untuk kedua situasi di atas sebetulnya sama. Bila Anda memiliki penghasilan besar dan menganggap bahwa Anda tidak lagi memerlukan perencanaannya, maka Anda keliru. Justru karena Anda memiliki penghasilan besar, Anda perlu memiliki perencanaan keuangan. Karena kalau tidak, maka penghasilan Anda bisa habis begitu saja untuk hal-hal yang mungkin tidak berguna.
Bila Anda tergolong orang yang mengganggap bahwa penghasilan Anda sedikit dan Anda tidak memiliki harta yang besar sehingga merasa tidak ada lagi yang bisa direncanakan. Dalam hal ini Anda juga keliru. Justru karena penghasilan Anda sedikit, Anda perlu memiliki perencanaan keuangan. Karena kalau tidak, Anda bisa tidak memiliki apa-apa.
Kesimpulannya, berapapun besarnya penghasilan Anda, Anda harus mempunyai sebuah perencanaan keuangan agar tujuan-tujuan keuangan Anda, baik yang jangka pendek maupun jangka panjang dapat tercapai.
Selain untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan, perencanaan keuangan juga diperlukan untuk mengatasi hal-hal seperti : 1. Tingginya biaya hidup saat ini; 2. Naiknya biaya hidup dari tahun ke tahun; 3. Keadaan perekonomian yang tidak menentu; 4. Fisik manusia tidak akan selalu sehat dan 5. Banyaknya alternatif produk keuangan.
Tentukan Tujuan Perencanaan Keuangan Agar perencanaan keuangan mendapatkan hasil, maka Anda harus menentukan tujuan-tujuan keuangan Anda. Tidak mudah memang dalam menentukan tujuan keuangan, tetapi hal ini harus dilakukan, karena kalau tidak perencanaan keuangan kita tidak akan mempunyai arah yang pasti.
Sebagai ilustrasi, perhatikan contoh sebuah keluarga kecil yang baru saja menikah. Pada awal pernikahan mereka, mereka masih menumpang tinggal di rumah mertua. Dengan alasan penghasilan belum memadai, mereka belum mempunyai rencana atau tujuan untuk membeli rumah sendiri.
Setelah anak mereka lahir, kehidupan mulai berubah. Mereka merencanakan untuk mempunyai rumah sendiri karena ingin membesarkan dan mengasuh anaknya sendiri. Mulailah mereka menyusun rencana untuk dapat mewujudkan keinginan tersebut. Akhirnya disepakatilah mereka harus menabung untuk dapat membayar uang muka pembelian rumah.
Akhirnya setelah berusaha keras dan dengan perencanaan keuangan yang baik, mereka mampu mewujudkan keinginan memiliki rumah sendiri. Walaupun tidak begitu besar tetapi mereka puas dan mereka bisa membesarkan anak sesuai dengan cara-cara yang mereka inginkan.
Inti dari contoh tersebut di atas adalah hidup ini jangan dibiarkan mengalir begitu saja. Kita harus menentukan arah dan tujuan kehidupan kita. Tujuan hidup bisa berupa materi maupun non materi. Tujuan yang telah kita sepakati - tentunya bagi kita yang sudah berkeluarga - harus menjadi titik acuan yang harus kita kejar dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebagai sarana untuk mencapai tujuan hidup kita, salah satunya adalah dengan cara merencanakan keuangan kita.
Sudahkah Anda membuat perencanaan keuangan Anda dan membuat tujuan-tujuan keuangan Anda ? Jika belum, mulailah sekarang juga. Segera tentukan tujuan tersebut. Ingat, tujuan tersebut akan memandu Anda dalam mengerahkan pikiran dan tenaga dalam kehidupan Anda sehari-hari.Labels: Tulisanku |
posted by Agustiyadi @ 2:35:00 PM |
|
|
|
About Me |
Name: Agustiyadi
Home: Jakarta, Jakarta, Indonesia
About Me:
See my complete profile
|
Previous Post |
|
Archives |
|
Links |
|
Powered by |
|
|